Sabtu, 22 Desember 2018

Review Jurnal

Review Jurnal


ISSN : 2301-9425

REVIEW JURNAL SISTEM PAKAR DIAGNOSA KECANDUAN MENGGUNAKAN
INTERNET (INTERNET ADDICTION) MENGGUNAKAN
METODE CERTAINTY FACTOR

ABSTRAK
Internet addiction merupakan sebuah sindrom yang ditandai dengan menghabiskan sejumlah waktu
yang sangat banyak dalam meggunakan internet dan tidak mampu mengontrol penggunaannya saat online.Pada umumnya di Indonesia tingkat penyalahgunaan internet semakin meningkat dimana penggunaan internet
tersebut memiliki kecenderungan membuat penggunanya asyik di depan komputer hingga melupakan waktu.Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengguna internet dapat beresiko mengalamikecanduan internet (internet addiction), dimana internet menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi. Oleh karenaitu perlu dibangun suatu sistem pakar untuk mendiagnosis internet addiction untuk dapat mendukung parapakar atau para psikolog dalam hal mencegah dan mendiagnosis kecanduan internet secara dini agar efek yangditimbulkan tidak merugikan remaja tersebut. Aplikasi sistem pakar ini dibangun dengan menggunakan metodeCertainty Factor. Dimana sistem pakar ini memberikan hasil berupa tingkatan kecanduan yang diderita remajaawal tersebut.

Pendahuluan
Perkembangan teknologi yang pesat memberikan banyak kemudahan dalam penyelesaian masalah dan pencapaian hasil kerja yang memuaskan bagi kehidupan manusia. Ketika ada permasalahan, seseorang tentu ingin solusi pemecahan masalah tersebut memiliki spesifikasi yang sesuai dengan keinginan orang tersebut. Masalah utama dalam perkembangan teknologi komputer yang semakin lama semakin maju adalah kebutuhan akan tingkat “kepandaian” komputer yang semakin hebat lagi. Untuk itu dikembangkanlah suatu sistem yang dapat mengambil suatu keputusan, kesimpulan ataupun jawaban yang lengkap dengan alasan dan tahap-tahap runtun dari sistem tersebut untuk mencapai jawaban akhir yang dilengkapi dengan kemampuan belajarnya. Sistem tersebut dikenal dengan sistem pakar. Sistem pakar telah digunakan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan khususnya bidang ilmu kedokteran. Pakar dalam bidang psikologi terdapat di biro-biro konsultasi yang tidak terlalu mudah untuk ditemui. Harus ada proses penjadwalan bila ingin konsultasi dengan seorang psikolog. Untuk melakukan konsultasi tentang kecanduan terhadap internet harus melalui proses tadi, sehingga akan membutuhkan waktu lebih lama dalam mendeteksi atau mengatasi kecanduan internet yang dialami seseorang. Menurut Pusat Internet Addiction Recovery website (ironic), penelitian telah menunjukkan bahwa semakin banyak orang di seluruh dunia telah menjadi kecanduan aktivitas online seperti game, perjudian dan browsing. Pada tahun 2002, Elizabeth Wooley mendirikan On-Line Gamers Anonymous (OLGA) untuk mengenang anaknya Shawn, yang bunuh diri saat bermain game EverQuest online. Di Indonesia tingkat penyalahgunaan internet semakin meningkat seperti menyebar luasnya situs-situs pornografi, dan situs-situs yang cenderung bersifat kekerasan, dimana penggunaan internet tersebut memiliki kecenderungan membuat penggunanya asyik di depan komputer hingga melupakan waktu. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengguna internet dapat beresiko mengalami kecanduan internet (internet addiction), dimana internet menjadi kebutuhan yangharus dipenuhi.Banyak penelitian melaporkan, pemain game online yang mengalami internet addiction bermain menggunakan waktu lebih dari 4 (empat) jam setiap hari. Durasi waktu yang digunakan juga semakin lama akan semakin bertambah agar individu mendapatkanefek perubahan dari perasaan, dimana setelah bermain internet atau game online individu merasakan kenyamanan dan kesenangan. Sebaliknya, individu biasanya akan merasa cemas atau bosan ketikabermain game online ditunda atau diberhentikan. Individu yang mengalami kecanduan game online, terlalu asyik dengan dunianya sendiri sehingga tidak perduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitar. Efek dari kecanduan internet dapat dilihat dalam bidang akademik, hubungan (relationship), pekerjaan (occupational), keuangan (financial), fisik, dan mendapatkan masalah psikologi yang serius di kemudian hari. Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu memfilter hal-hal yang baik ataupun buruk, remaja sebagai salah satu pengguna internet selain belum mampu memilih aktivitas internet yang bermanfaat, mereka juga cenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial mereka tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu efek positif dan negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internet tertentu. Untuk itu perlu adanya sistem yang dapat mendukung para pakar atau para ahli psikolog dalam hal mencegah dan mendiagnosis dini agar efek yang ditimbulkan tidak merugikan remaja tersebut. Pengetahuan sistem pakar direpresentasikan dalam format tertentu, dan dihimpun dalam suatu basis pengetahuan.
a. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakit sebagai salah satu contohnya.
b. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah 2 data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga. Sedangkan kekurangan metode Certainty Factor adalah:
a. Ide umum dari pemodelan ketidak pastian manusia dengan menggunakan numerik metode Certainty Factor biasanya diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula untuk metode Certainty Factor di atas memiliki sedikit kebenaran.
b. Metode ini hanya dapat mengolah ketidakpastian/kepastian hanya 2 data saja. Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari 2 buah data.

Landasan Teori 

Faktor Kepastian

Faktor Kepastian (Certainty Factor) menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (fakta atauhipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar[1]. Certainty Factor menggunakan suatu nilai untukmengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data. Certainty Factor memperkenalkan konsep keyakinan dan ketidakyakinan yang kemudian diformulakan dalam rumusan dasar sebagai berikut:

CF[P,E] = MB[H,E] - MD[H,E]
Keterangan:
CF : Certainty Factor
MB : Measure of Belief
MD : Measure of Disbilief
H : Hypothesis
E : Evidence

Berikut ini adalah deskripsi beberapa kombinasi
·                     Certainty Factor terhadap berbagai kondisi:
·                     Certainty Factor untuk kaidah dengan premis tunggal  
      (single premis rules):CF(H,E) = CF(E)*CF(rule) = CF(user)*CF(pakar)
·                     Certainty Factor untuk kaidah dengan premis majemuk (multiple premis rules):
       CF(A AND B) = Minimum (CF(a),CF(b)) * CF(rule)
       CF(A OR B) = Maximum (CF(a),CF(b)) *CF(rule)
·                      Certainty Factor untuk kaidah dengan kesimpulan yang serupa (similarly   concluded rules):
       CFCOMBINE(CF1,CF2)=CF1+CF2*(1-CF1)[2].

Kelebihan dan Kekurangan Metode Certainty Factor

Adapun kelebihan Certainty Factor adalah:

·                     Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakit sebagai salah satu contohnya.
·                     Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah 2 data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga.
Sedangkan kekurangan metode Certainty Factor adalah:         

·                     Ide umum dari pemodelan ketidak pastian manusia dengan menggunakan numerik metodeCertainty Factor biasanya diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula untuk metode Certainty Factor di atas memiliki sedikit kebenaran.
·                     Metode ini hanya dapat mengolah ketidakpastian/kepastian hanya 2 data saja. Perludilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari 2 buah data.

Komponen Sistem Pakar

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu: lingkungan pengembangan (developmentenvironment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment)[3]. Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu: antar muka pengguna (user interface), basis data system pakar (expert system database), fasilitas akuisisi pengetahuan (knowledge acquisition facility) dan mekanisme inferensi (inference mechanism). Selain itu ada satu komponen yang ada pada beberapa sistem pakar yaitu fasilitas penjelasan (explanation facility).

Internet Addiction
Internet addiction merupakan suatu gangguan psikofisiologis yang meliputi tolerance (penggunaandalam jumlah yang sama akan menimbulkan respon minimal, jumlah harus ditambah agar dapatmembangkitkan kesenangan dalam jumlah yang sama), whithdrawal symptoms (khususnyamenimbulkan termor, kecemasan, dan perubahan mood), gangguan afeksi (depresi, sulit menyesuaikandiri), dan terganggungnya kehidupan social.

Analisa 
Rancang Bangun Sistem Pakar
Data yang digunakan dalam implementasi sistem pakar untuk pengujian analisa tingkat Internet Addiction pada seseorang ini berguna menentukan pencarian query atau memberikan informasi sebagai jawaban dari query yang diterima.
Penggunaan Metode Certainty Factor
Adapun analisaterhadap sistem pakar yang dibangun merupakan rule based expert system yang menerapkan metode certainty factor, dimana metode ini digunakan untuk mengatasi kesulitan kepastian data tingkat kecanduan di dalam proses analisis kecanduan internet seseorang. Certainty Factor (CF) menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan.

Kesimpulan 

Pada kesimpulan ini menulis menyimpulkan bahwa Internet addiction diukur melalui alat ukur berbentuk skala Internet Addiction. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala internet addiction yang diberikan, semakin tinggi internet addiction yang dirasakannya.

Internet addiction diukur melalui alat ukur berbentuk skala Internet Addiction. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala internet addiction yang diberikan, semakin tinggi internet addiction yang dirasakannya. Certainty Factor diterapkan dalam mengukur Internet Addiction dengan cara, skala Internet Addiction diberi nilai bobot untuk setiap gejala. Kemudian nilai bobot tersebut dikalikan dengan nilai yang diberikan user.
selanjutnya nilai setiap gejala dikombinasikan dan terakhir dihitung persentasi keyakinannya. Perancangan aplikasi ini menggunakan Visual Basic 6.0 dan database Microsoft Acces 2007.



Daftar Pustaka : Download jurnal di Sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar